Penyakit dan Pengobatan

Penyakit merupakan permasalahan utama yang dihadapi para peternak, tidak jarang kalau wabah penyakit sudah datang banyak peternak merasa was-was, kadang kala ada yang merasa frustasi untuk beternak ataupun memelihara ayam laga, dan kerugianpun tidak dapat dihindari lagi.

Ayam dapat dikatakan sakit apabila mendapat gangguan dari bibit penyakit baik dari viurus, bakteri , maupun parasit lainnya, biasanya ayam yang terserang penyakit adalah ayam yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah.

Apabila terlihat adanya ayam mulai terserang penyakit maka perlu diperhatikan dan dicermati gejala-gejala yang disebabkannya, sehingga dari gejala yang nampak tersebut dapat dilakukan tindakan untuk pengobatannya secara tepat. adapun gejala-gejala yang sering terlihat apabila ayam mulai terserang penyakit antara lain sebagai berikut :

1. Hidung dan paruh berlendir, dicurigai ayam terserang penyakit CRD, IB, kolera, ILT dan coryza
2. Kotoran terlihat berwarna putih dan encer, tembolok agak mengeras, mati mendadak, ayam sempoyonyan secara tiba-tiba, bagian muka, kepala, dan pial, berwarna biru dan kehitaman, bagian saluran tengorokan dan kloaka/dubur terlihat ada bercak berwarna putih di curigai ayam terserang penyakit Tetelo/ND
3. Mati Mendadak, secara tiba-tiba ayam terlihat kejang-kejang, terdengar seperti suara tercekik, bagian muka, pial, kepala berwarna biru dan kehitaman, Pendarahan di bawah kulit, bagian dada berwarna merah kebiruan, pada kaki terlihat bintik, bintik merah  seperti darah, pembuluh darah terlihat membesar dicurigai terserang Flu Burung (AI).
4. Mata berair disekitarnya dicurigai ayam terserang cacing, coryza, ILT, IB, CRD 
5. Mata dan dibagian kepala bengkak dicurigai terserang Snot/coryza,
6. Batuk, bersin sesak napas dicurigai kolera, CRD, coryza, gumboro.
7. Bulu kusam tidak mengkilat, sayap menggantung tertihat kedinginan dicurigai terserang CRD, kolera,cacingan, Berak darah, berak kapur. 
8. Terlihat pucat, lesu, mengantuk, kotoran berwarna hijau, nafsu makan hilang, sering terlihat banyak minum, teleh/makanan ditembolok tidak turun dicurigai terserang kolera
9. Terlihat pucat, lesu, sering mengantuk, kotoran berwarna merah, nafsu makan hilang sering terlihat banyak minum, teleh/makanan ditembolok tidak turun dicurigai terserang berak darah
10. Terlihat pucat, lesu, sering mengantuk kotoran berwarna putih nafsu makan hilang dan berbau menyengat sering terlihat banyak minum, teleh/makanan ditembolok tidak turun dicurigai terserang penyakit berak kapur.
11. Kurus, pertumbuhan terlambat, dicurigai ayam cacingan, kekurangan gizi, teserang CRD
12. Kali pincang, sering terlihat mengangkat kali, dicurigai tedun, bubulan, tedun rambat, bubul gantung.
13. Telur terlihat lembek dan daya tetas berkurang, dicurigai kurang gizi/zat kapur/kalsium, CRD, ILT
14. Lumpuh dicurigai kurang kalsium, kurang gizi, kolera.

Beberapa macam Penyakit dan Pengobatannya.

1. Tetelo/ND/NCD, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Totor furens, sangat berbahaya dan mematikan tidak ada obatnya, penularan dapat melalui udara, kontak dengan tangan peternak/orang, kontak langsung dengan ayam yang sudah terserang tetelo, kotoran, alat-alat ternak (tempat makan dan minum), dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi NCD secara berkala dan teratur, dimulai dari anak ayam umur 4 hari, 4 minggu, 4 bulan dan seterusnya.
2. Kolera disebabkan oleh kuman Pasteurella multocida, merupakan penyakit menular, ditularkan melalui kotoran, lewat udara, dari tempat makanan dan minuman dapat diobati dengan antibiotik, seperti Piroxy, sulfamix, tetra chlor, Union sulfa dan lain-lain.
3. Snot atau coryza disebabkan oleh Haemaphillus gallinarum, merupakan penyakit menular ditularkan melalui udara, kotoran, air minum dan makanan dapat diobati dengan Piroxy, Sulfamix, tetra chlor, Trimezyn.
4. Berak Darah atau Coccidiosis, disebabkan oleh Eimeria tenella, merupakan penyakit menular ditularkan melalui kotoran yang terbawa udara kontak langsung dengan ayam yang sakit, dapat diobati dengan cocxy, Corydon, cloredin, tetra chlor dan antibiotik lainnya.
5. Flu burung (AI) merupakan penyakit yang sangat menular dan sangat berbahaya, dan sangat mematikan disebabkan oleh virus H5N1, penularan melalui udara, tempat makanan dan minuman, kontak langsung dengan unggas yang sudah tertular, belum ada obatnya tapi pencegahan dapat dilakukan melalui biosekuriti, meliputi membatasi ketat lalulintas ungas, produk unggas (seperti telur, daging  dan lain-lain), kotoran unggas, bulu, dan lantai kandang, melalukan desinfeksi dengan menggunakan desinfektan seperti formalin 2 - 5 %, Iodine, Destan, Virtox, Melakukan vaksinasi unggas dengan vaksin Flu burung apabila di daerah yang terserang flu burung, hubungi segera petugas/aparat pemerintah setempat yang menangani kasus flu burung seperti Dinas Peternakan
6. Berak Kapur (Pullorum), disebabkan oleh Salmonella Pullorum, menular, ditularkan melalui kotoran, kotoran kering yang terbawa oleh udara, kontak langsung dengan ayam yang terserang berak kapur, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik seperti Tetra chlor, Sulfamix, Corydon, piroxy.
7. CRD disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum, merupakan penyakit menular, penularan melalui udara, lendir yang keluar dari hidung unggas, kontak langsung dengan ayam yang sakit, kotoran ayam, penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik piroxy, tetra chlor, corydon, sedangkan pencegahan dengan vaksinasi CRD.
8. ILT (Infeksi saluran tenggorokan/Infectur laringo tracheitis), disebabkan oleh virusTarvela Avium, penyakit menular, ditularkan melalui udara, tempat makanan dan minuman yang sudah tercemar virus ILT, penyakit ini dapat di obati dengan antibiotik seperti biocilin dan antibiotik lain yang berspektrum luas.
9. IB (nfeksi saluran pernapasan/infectius bronchitis) disebabkan leh virus, merupakan penyakit menular, penularan melalui udara, kontak langsung dengan ayam yang sakit, pencegahan dapat dilakukan dengan vaksin IB, pengobatan dilakukan dengan memberika antibiotik seperti piroxy, neo medittril dan antibiotik yang berspektrum luas.
10. Cacingan, disebabkan oleh parasit cacing, seperti Ascaris/cacing gelang, cacing pita, atai cacing tembolok, dapat menular dengan ayam lainnya melalui koran yang sudah tercemar telur cacing, dapat diobati dengan obat cacing seperti, ascarin, vermixson, antiworm, obat cacing excitor, vermizyn, untuk oba tradisional dengan menggunakan buah pinang muda.
11. Bubulan, disebabkan oleh kaki luka dan mengalami infeksi, pengobatan dengan collusol, obat bubut, Unisol, kaki ayam yang sakit dibersihkan tiap hari, dan diolesi obat bubul kemudian dibukus dengan kain kasa/perban diperlukan kesabaran untuk menyembuhkannya.
12. Tedun rambat, pada sisik kaki ayam terlihat flek-flek berwarna merah, disebabkan alas kandang yang lembab dan dingin, dapat diobati dengan mengoleskan minyak tanah, neo antisep.
13. Bubul gantung, luka pada daerah lutut ayam, dapat diobati dengan mengoleskan Unison ointment, pertama luka dibersihkan dengan rivanol, kemudian keringkan setelah kering oleskan Unison, luka tidak boleh terkena air agar cepat sembuh. 
14. Penyakit Kuning, ditandai kulit muka ayam terlihat pucat, ayam terlihat lesu, disebabkan oleh berkurangnya kemampuan salah satu organ tubuh (hati), dikarenakan terlalu kelelahan, kurang gizi, terlalu lama dijemur, terserang penyakit berak hijau, dapat di obati dengan memberikan Haemofit 1 kali sehari, Liver plus 1 kali sehari, diberikan makanan yang bergizi, diberikan herbal berupa temulawak yang telah dihaluskan sebesar ibu jari ditambah gula aren di berikan setiap pagi dan sore. 

Sebagaimana pepatah mengatakan lebih baik mencegah Penyakit dari pada mengobatinya, sudah begitu jelas, karena pencegahan itu lebih diutamakan, dalam upaya pencegahan terhadap penyakit dapat dilakukan melalui Bioscurity meliputi melakukan Sanitasi kandang, peralatan kandang dan lingkungannya secara berkala dan teratur dengan menyemprotkan larutan desinfektan, seperti rodalon, Neo antisep, Destan, Virtox, larutanFormalin 2-5 %, memperhatikan padat populasi atau jumlah ternak, Tatalaksana kandang, melakukan vaksinasi secara teratur, dan pembatasan lalulintas orang untuk keluar masuk kandang (tempat peternakan). kebersihan kandang selalu dijaga.

Perlakuan pada saat menjelang musim Penghujan dan musi hujan.

Pada fase perubahan musim ( Pancaroba) antara musim kemarau ke musim penghujan ditandai, dengan meningkatnya curah hujan, secara sporadis, maupun secara merata di tiap darerah, meningkatnya curah hujan yang turun menyebabkan kelembaban udara semakin tinggi, suhu udara menurun.

Perubahan suhu dan kelembaban tersebut, semua mahluk hidup tidak terkecuali unggas akan menyesuaikan diri dan beradaptasi terhadap perubahan iklim tersebut. Dengan adanya suhu yang dingin maka diperlukan makanan yang cukup untuk menghasilkan energi, yang berguna untuk menjaga kestabilan suhu tubuh, dengan demikian sudah barang tentu, pada saat dimusim penghujan pemberian makanan yang bergizi mutlak diberikan.

Kelembaban udara yang meningkat akan menyebabkan tumbuhnya dengan subur berbagai macam jamur, dan cepatnya perkembangbiakan bakteri baik bakteri yang bersifat positip maupun yang negatif karena udara yang lembab sangat mendukung perkembangbiakan bakteri, dan berbagai macam virus.

Dengan demikian pada saat musim penghujan untuk mengendalikan perkembangan bakteri dan virus yang negatif, diperlukan langkah-langkah untuk menekan perkembangbiakannya antara lain :

1. Melalui penyemprotan desinfektan seperti Rodalon, Destan, Glukosep, Neo Antisep, larutan formalin 2-5 %, secara berkala dan teratur dilingkungan kandang dan Peternakan, terlebih ditempat yang lembab dan jarang terkena sinar matahari.
2. Lebih sering mencuci peralatan ternak seperti  tempat minum, tempat makanan, jangan sampai jamur dan bakteri dapat berkembangbiak pada peralatan ternak.
3. Membatasi lalu lintas Hewan dan manusia pada areal peternakan.
4. Melakukan Vaksinasi apabila sudah sampai masanya dan jangan ditunda-tunda.

Disamping Pemberian makanan yang bergizi, untuk mencukupi kebutuhan energi di musim penghujan juga diperlukan pemberian multivitamin, seperti vitamin B complex baik berbentuk tablet/kaplet, atau berbentuk cairan diberikan melalui penyuntikan/injeksi secara intramuscullar, untuk ayam dewasa diberikan dengan dosis 1 cc, sedangkan untuk ayam muda diberikan setengahnya, untuk ayam umur 3- 5 bulan 0,3 cc.

Sedangkan untuk ayam yang disiapkan ataupun ayam yang sedang dalam masa rawatan, diberikan asupan tambahan lagi berupa gula aren sebesar ibu jari, telur puyuh ataupun telur bebek. dan jamu. diberikan pada pagi hari.

Beberapa peternak ada yang lebih kreatif lagi dengan menambahkan ragi tape/ ataupun lada (merica) bubuk, Ragi tape ataupun lada bubuk dicampurkan pada makanan ternak kemudian diberikan disetiap sore hari, pemberian ragi dan lada bertujuan agar ayam merasa hangat dan tidak kedinginan dimalam hari. dosis yang diberikan secukupnya 1 gr ragi cukup untuk 50 ekor unggas, sebelum dicampur kemakanan ragi terlebih dahulu dilarutkan kedalam air kemudian dicampurkan dan aduk dengan rata.